HELLO, WELCOME TO MY BLOG!
Image by Cool Text: Free Logos and Buttons - Create An Image Just Like This

Selasa, 27 Desember 2016

Checkmate~

Kau bilang sudah tak mencintaiku lagi,
Kata-kata yang tak dapat menggapaiku
Melayang menuju surga
Kini,
Aku sedang mengulangi hal yang sama
Sesuatu yang mungkin tak akan terkabulkan
Malam ini...

Dia membuat jantungku berdetak
Hela nafasku tanpa celah
Seperti Kau dulu
Aku menginginkannya
Terlalu cepat bukan?
Hanya Dia sudah membuat hatiku
Checkmate...

Bagaiman kalau Aku mulai mengejarnya?
Dalam doa...
Sesuatu yang tak perlu aku umbar
Menginginkannya bersama sujudku
Dia yang mencintaiNya

Bagaimana kalau cerita ini akan menghapus...
Ikatan tak bertahta dimataNya
Mengubahnya menjadi kisah halal selamanya
Atau akan membuatku patah hati lagi?
Karena Aku tak baik sepertinya...
"Kak......"

Jumat, 23 Desember 2016

Rasa~

Terhapus masa
Rasa ini salah
Tanyakanlah arti
Ketulusan yang tak pernah Kau
miliki...
beri...
bagi...
Untukku

Pergimu, masih mengoyak asa
Hatiku menolak
Yang datang
Menawarkan suka duka
Namun apa yang aku masih percaya?
Cinta?
Rasa?
Kisah?
Atau
Aku kan jadikan
Pelarian...
Tidak, aku tak sejahat itu...

Tuhan menegurku?
Lagi...
Patahkan sayapku
Agar Aku bisa
menari
bukan terbang...

Kamis, 15 Desember 2016

εμείς Ιστορίες ~

Jika ada seseorang 
Menyentuh kehidupanmu
Bernafas bersama detak jantungmu
Bedenyut tawa dengan nadimu
Dia 'kan menjadi
Bahkan sudah menjadi,
Bagian dari dirimu, mungkin menjadi...
Dirimu
Dan Kau
Mencintainya, masih...
Kau melepas paksa raganya
karena Dia akan tertawa
Hanya Kau yang tahu
Rasa sakit
Dari bagian dalam dirimu
yang tengah Kau lepas paksa
Sekarang Kau hanya takut
Melihat
Mendengar
Membayangkan
Menyebut
Dia...
Hingga Kau tak ingin mengerti
Lagi
Percaya
dan mencari
menunggu seseorang
mendobrak paksa
bersama rasa sakit
'kan bahagia
Kau memejamkan matamu
masih Dia terasa
dalam hatimu
Ragamu hilang sebagian
atau hatimu?
Sakit tak berdarah
Darah tak bewarna
Ilusi 
Fatamorgana yang indah 
tentang Kita...

Minggu, 11 Desember 2016

Ruthless King (Raja yang Kejam)

Aku hanya suka mengungkapkan semuanya disini. Coretan hati dan kesedihan... Namun lagu ini sudah menunjukkan semuanya, menceritakan semuanya... Makna dibalik sajak yang aku ukir.
 _________________________________________________
With a quivering voice you spoke the word
(Dengan suara bergetar, Kau berkata)

Shadow came between us, sharp as a sword
(Bayangan datang di antara kita, setajam pedang)

Gone is my gladness and vanished my pride
(Pergi kebahagianku dan hilang kebanggaanku)
Cause luck didn't stay on our side
(Karena keberuntungan bukan di pihak kita)

Lapped in luxury I cried for the moon
(Terbalut dalam kemegahan, Aku menangis untuk bulan)

But the game is up, it all ended too soon
(Tetapi permainan yang berlangsung, Semuanya berakhir terlalu cepat)
Awakening came as a bolt from the blue
(Terbangun datang seperti petir yang tak terduga)

At last rumours seemed to be true
(Pada akhirnya kabar angin tampak terlihat kebenarannya)

Oh my ruthless king
(Oh, Rajaku yang kejam)

You are still the treasure of my dream
(Kau masih harta dalam mimpiku)

It's the twinkle in your eyes
(Itu adalah cahaya dari matamu)

That took me my surprise
(Yang membawaku, kejutanku)

Oh my ruthless king
(Oh Rajaku yang kejam)

I just can't accept our love has been
(Aku hanya tidak bisa menerima cinta kita ada)

I bear you no malice, you'll show no remorse
(Aku menanggungnya tidak ada dendam, Kau akan menunjukkan tidak ada penyenyesalan)

Love is dead and gone it was no endless source
(Cinta mati dan pergi, Itu cerita yang tidak pernah ada habisnya)

Your sudden leave was the finishing stroke
(Kepergianmu tiba-tiba adalah pukulan akhir)

Considering everything broke
(Mengingatkan semuanya hancur)

Please don't tell me you couldn't care less
(Tolong jangan katakan padaku kau tidak bisa perduli)

While I feel like a ship in distress
(Sementara Aku merasa seperti kapal yang terombang ambing)

Oh my ruthless king
(Oh Rajaku yang Kejam)

I just can't accept our love has been
(Aku hanya tidak bisa menerima cinta kita ada)

I can't bear to see you go
(Aku tidak bisa menanggung untuk melihatmu pergi)

But it's all part of the show you perform
(Tapi itu adalah bagian yang kau tunjukkan pada pertunjukanmu)

Letting romance fade little by little
(Membiarkan cinta memudar sedikit demi sedikit)

Our love was precious but too brittle
(Cinta kita sangat berharga tapi terlalu rapuh)
Songwriters: Linders, Irene / Scherpenzeel, Ton

Sabtu, 03 Desember 2016

Hilang

Mencintaimu dalam sajak. Mengubur doa,
Aku kehilanganmu~

Hatiku tak disinggahi tuannya, Tuhanku datang...
Merindukan Aku?

Cintaku mencari arti di setiap kisah, Akhirnya sama...
Pergilah, meninggalkanku~

Sesak ini bermain-main, Kalaku rindu...
Kepura-puraanya?

Dosa yang pernah Kau cinta, di masa lalu...
Alibimu untuknya

Dan meninggalkanku...

Selasa, 29 November 2016

Lýpi~

Beri tahu Aku angin malam
Bagaimana Aku harus bernafas sekarang?
Dari ragaku tengah terpisah dengan rasa
Memaksa bahagia, pura-pura tak apa
Sebenarnya Aku masih hancur,
Berantakan berbekas luka
Sedalam-dalam makna takut,
Ingin pulang...

Semakin Aku berusaha membuangnya
Pikirku semakin goyah, merajuk...
Air mata tak bosan datang ketika Dia melintas
Rasa sakit tanpa darah merenggut nafas,
Seketika aku menghela, mengeluh pasrah
Bersembunyi mencari celah
Agar cinta tak menemukan Aku
Lagi...

Waktu tengah bermain atau mempermainkan
Aku akan berpura-pura mengelabui waktu
Bersenang-senang dengan rasa sakit
Hingga Aku lupa,
Bagaimana Aku akan menghadapi cinta
Atau
Bagaimana cinta kan memaksaku
Untuk tak lari lagi
Dan mengunci hati...

Minggu, 27 November 2016

Sekar Layu

Sekar layu, tak bersinar, redup
Mekarlah di malam-malam rindu
Sebarkan wangi diteriakan luka
Hingga Kau tumbuh duri
sebagai tameng kasihmu

 Daunmu jatuh, risaulah, meronta
Cabangmu patah bersama air mata
Warnamu memudar, pucat kehilangan
Gugurmu bercerita kisah
Pengkhianat yang masih kau kasihi

Sekar berduri, tumbuhlah, tak ingin kasih
Kelopakmu mekar 'kan membunuh rasa
Wangimu 'kan meneriakkan cinta berdarah
Durimu 'kan melukai jiwa yang datang
Berjanjilah, hingga menjadi sekar nan gagah

Kamis, 24 November 2016

Ternyata Pelarian...

Orang yang jatuh cinta tidak pernah salah kan?
Orang yang jatuh cinta berhak membuang seseorang yang dulu sebagai tempat bermainnya, bukan?
Orang yang jatuh cinta berhak menyakiti seseorang yang sedang menjadikannya nafasnya, bukan?
Ya karena orang yang jatuh cinta melupakan dunia...
Dunia baru baginya, Kau duniaku...

Mengekspos rasa? Tidak... Percayalah aku hanya ingin bercerita. Hatiku lelah, meronta-ronta. Aku menguntai kata dalam sajak bak pujangga. Percayalah syair ini berpadu dalam air mata dan rasa yang sesegera mungkin ingin aku buang...
Ingin...
Bukan, rasa yang harus aku buang.

Aku menemukannya, aku kira kami sama-sama menemukan. Aku hanya pelarian masa lalunya yang tidak bisa ia cinta, hingga sekarang ia pergi, Lagi... Menjauh mungkin hal yang tepat untuk hatiku. Membuang semua memori dengannya, tentangnya, bahkan keluarganya, Aku harus pergi. Bodoh, hati ini sakit lagi! Hal yang sama, yah ku rasa Aku harus menikmatinya...

Aku tak melihatnya saat itu, hingga Aku tau, Aku rasa hilang jika Dia tak hadir. Aku melukis, tepatnya mencoret wajahnya, Ah Aku jatuh cinta, Lagi, Ku rasa... Dan hatiku patah, karena Dia telah menyatakan cintanya pada gadis lain.
Tapi...
Rasa itu hilang di hari ketiga, Namun Dia kembali, Lagi...
"14 Desember 2016"
Untuk kedua kalinya Aku percaya tentang Cinta Sejati. Aku ingat bagaimana Dia bisa sampai ke rumahku, hari ketiga kita bersama. Boneka hello kitty itu akan menjadi saksi kebohongannya, bahwa aku pelariannya. Dia membuat aku percaya akan kesetiannya.

Seseorang yang pernah terluka,
tidak akan pergi
Karena tahu lelahnya mencari

Dia pernah bertanya tentang alasanku, Mengapa aku jatuh cinta, bisa jatuh cinta padanya.

Pikiran nakalmu
Matamu
Hidung besarmu
Bibir tebalmu
Keegoisanmu
Kemarahanmu
Semua tentangmu

Hanya saja itu tidak cukup menghentikannya, agar dia menjadikanku cintanya, bukan pelariannya. Sungguh sandiwara yang indah...

Jangan pikir aku tidak pernah terluka untuk alasannya. Dia meninggalkan Aku berbicara tentang dosa, tetapi mencintai wanita lain. Munafik...
Apa bedanya ikatan ini dengan ikatannya dengan wanita itu. Dosa tetaplah dosa...
Tentu berbeda bukan, wanita itu bukan pelariannya... Tapi seseorang yang Dia cari...

Aku terluka, mengutuknya...
Sampai bahagiaku...
Untuk orang yang jatuh cinta hingga harus menghancurkan hatiku...
Semoga langkahnya tak pernah bahagia...

Kamis, 03 November 2016

Palsu...

Rasa ini resah,
Masihkah lima huruf membentang, cinta...
Tidak, Oh bukan main sakitnya
Apa yang dimengerti dari Aku,
untuk sebuah rasa, Fana...

Hati ini tak mencari tujuan
Langkah, berjalan saja, merobek asa
Cintaku membabi buta, oh ya?
Atau nafsuku membawa bencana?
Hati yang malang...

Dua, takdir ini tak merestui cinta
Dari seorang Pria, hingga luka, lagi...
Mereka hanya berlari dan lelah
Lalu pergi pulang yang disebut "rumah"
Aku? Hanya taman bermain, bersenang-senang

Ketika bosan...

Tertawa sajalah, hingga lupa
Hingga mereka tak tau, hancur...
Saat sendiri, meratapi bayangan cermin
Tersenyumlah, namun terseduh-seduh
Bayangan malang tengah berjuang
Lagi...

Minggu, 30 Oktober 2016

Risalah...

Aku merasakannya,
Ego menuntunku, aku pikir bahagia
Meninggalkan jejak, nanah kan berbekas
Sekarang dia sembuh, namun hatiku luka
Tiada berdarah...

Sungguh menikmati rasa sakit,
Menelan mentah-mentah ingin muntah
Aku bisa apa?
Menerimanya untuknya, ku pikir bahagianya
Lalu...
Merelekannya suatu keinginannya, dan ternyata bahagianya

Tidak Tuan, Aku tidak sedang berharap
Kedatanganmu tak pernah ku tunggu
Aku menulis, untuk melupakanmu
Bukan karena masih ingin bersamamu...
Tidak lagi Tuan, terima kasih
Aku sebuah dosa untukmu...

Terka saja, tebak saja, kutukan apa?
Oh, kurasa ini karmaku Tuhan, benarkah?
Lalu kenapa berulang? Tetap menyakitkan
Yah Aku berhenti sajalah
Suciku mungkin sudah menjadi dosa

Waktu terhapus, Oh siapa saja!
Aku butuh nina boboku
Aku rindu semua, rindu diriku di 12 bulan lalu
Melupakan rasa sakit, menikmatinya
Menjadi takut jatuh cinta, bahagiaku
Dan kini aku harus mengulang prosesnya
Lagi...


Lagi...
Aku kira dua hati yang pernah rasakan luka
Saat bersatu tak akan pernah saling melukai
Hingga Aku berani untuk semua
Logikaku kalah dengan takdir Tuhan
Biarkanlah...

Jika,
Ada peta menuntunmu kembali
Aku pastikan, merobeknya
Membakarnya, membinasakannya
Percayalah...
Aku mencintai aku,
Di malam-malam...
Di setiap malam dengan air mata
Hingga..
Aku menyakiti hidupku sendiri...
Aku tidak akan lupa ini yang kedua kalinya 
Tapi tidak lagi Tuan untuk ketiga kalinya
Karenamu,

Selasa, 25 Oktober 2016

Dosa...

Aku meneguk methaporical gin
Katanya meneguk dosa kan lupa
Untuk jiwa yang hilang
Untuk morfin kebersamaan

Aku dosamu, ah aku ingat kata itu
Nafasku saja tak bisa rasakan baumu
Aku rasa ini bukan salah kedua selat dan pulau
Ini egomu, yang tak mencintai kebutaanku...

Aku kembali,
Membuang memori sebagai mimpi burukku
Bukan untuk mengenalmu lagi,
Ah... cukup, Aku sudah tak mengenal sebuah jiwa di dalammu
Jiwa yang ingin buatku bahagia sudah mati bagiku...

Aku menghujanimu dengan cintaku
Namun Kau berteduh dengan payungmu
Mencari hujan yang Kau sukai
Ah aku butuh Tequillaku
Saat ini, untuk berfantasi dengan keseimbanganku

Egoku takkan pernah eluhkan egomu
Aku rasa Tuhan menarikku memang sebagai sebuah dosa
Dosamu? Aku terlalu berdosa untukmu
Tapi tidak untuk mawar lain di hatimu

Aku tak akan lupa
Bagaimana aku membuang luka
Ke dasar jurang  gelapnya hati
Aku sebut "keikhlasan"
Hingga aku masih terjebak di sungai "kekecewaan"

Jumat, 21 Oktober 2016

Deru...

Ragu, aku menderu deru
Hiruk pikuk ingin tanyakan syahdu
Semukah semua memori itu?
Biar saja, pudar, pergi, dan lari
Lalu jangan kembali

Aku teduhmu, dulu begitu
Kau payungku saat hujan mengecewakanku
Langkah kakiku terus berjalan di sebelahmu
Hingga Aku tak tahu Kau telah berhenti
Aku masih berjalan dan jatuh di jurang "kebodohan"

Duniamu sentuh inti jantungku,
Kau keseimbanganku...
Duniaku terguncang, mungkin Kau tahu
Dan aku sekarang tahu
Tektonik itu hanya sandiwaramu

Ragaku menarik diri dari setiap celah
Kau tak perlu usik aku, begitupun aku
Biar cerita barumu dengannya Kau ukir
Biar Aku mengobati jiwaku untuk kebahagiaanmu...
Dan hilang...

Di batas memori ini,
Setiap sudut kota menjadi kenangan indah
Perlahan aku sadar itu hanya kepura-puraan
Biarlah seperti ini, jangan Kau cegah
Tentang pradugaku untuk melupakanmu

Senin, 17 Oktober 2016

Curse~

Aku mengutukmu...
Setiap hela nafasmu
Langkah kakimu
Bahkan tawamu

Entah rasa sakit apa ini
Simfoni syahdu terus meneriaki telingaku
Air mata lelah dan mengabaikanku
Aku tak ingin menyakiti diriku lagi
Dengan mengenalmu...

Lamunanku, aku membencinya
Aku kira telah menyentuh hatimu
Namun aku salah,
Aku tak ingin dengar lagi...
Suaramu...

Biarlah egoku meluap
Aku ingin Kau membenci Aku...
Hingga Kau tak akan mengganggu aku
Dengan rasa yang tak pantas
Dan Aku menyerah...

Aku mengutukmu,
Demi kebahagianku..
Agar kau membenci aku...
Hingga Aku lupa pernah mengenalmu...
Aku mengutukmu untuk pergi dari kehidupanku...

Selasa, 04 Oktober 2016

Hati Hari Ini...

Kemarin,
Aku tengah patah hati...
Tak mampu tertawa, hanya meneteskan air mata
Tersenyum tuk mengelabui kawan,
Bahwa aku baik-baik saja...

Lalu bagaimana dengan hariku saat ini?
Setidaknya aku mampu tertawa lepas kembali...
Rasa sakit yang kau beri masih tersisa,
Tenanglah... Aku akan terbiasa dan sedang mulai terbiasa...

Apa kabarmu hari ini?
Yah aku dengar kau sedang bahagia dengan seseorang yang baru...
Aku akan turut berbahagia atas dirimu, perlahan...
Aku sedang belajar merelakan takdir,
Karena hatiku belum sembuh benar...
Sabarlah, aku akan menunjukan senyumku nanti saat Kau akan memberiku kabar itu...
Aku harap saat itu hatiku sudah sembuh dengan obat yang tengah ku teguk berlabel Ikhlas...

Tak Kau tanyakah bagaimana hatiku saat ini?
Yah, sedang terbuka untuk menulis kisah baru dengan seseorang yang baru...
Aku tidak takut, tidak akan takut...
Aku akan hanya menulisnya sedikit berbeda,
Untuk seseorang yang datang karena Allah SWT...
Bukan seperti kita kemarin, hanya karena nafsu ingin saling memiliki...


Minggu, 11 September 2016

Masih terasa berat
Memori itu lumpuhkan hati
Hanya bisa meneteskan air mata
Percuma dan untuk apa...
Perlahan mulai terhapus gambar di layar
Demi sembuhkan hati
Tak ingin memulai lagi
Ingin bernafas sejenak
Momen lebaran ini pertemuan pertama bukan ditahun kemarin?
Dan menjadi akhir...

Senin, 15 Agustus 2016

For Your Sake~


Transalte of Kimi Ga Tame Song by Akiko Tatsumi
By animelyrics.com 

For Your Sake 

Reflected in your eyes, what color am I?
If you wish for a deep red, then I shall give you the light of the sun.


As sadness overflowed, I closed my eyelids.
The drops that fall stain my heart.



The waves that spread weakly mix together
And send you off to sleep in a cradle.



In my dreams, I search for that nostalgic trace of a memory.
And then I begin to want to reach my hand and embrace you tightly. Ah...



Reflected in your eyes, what color am I?
If you wish for a deep indigo, then I shall give you the sky high above.



As happiness overflowed, we met by chance.
A smile that fades in hides a farewell.


People will someday meet their ruin, but
They will become a song and be spoken of throughout time. Ah...


Reflected in your eyes, what color am I?
If you wish for a deep green, then I shall give you the very earth.

Oh, fragile, fleeting ones. Oh, strong, beautiful ones. Be as you are. Ah...


Reflected in your eyes, what color am I?
If you remember peace, then I shall be there.

Reflected in your eyes, what color am I?
If you wish for the deep past, then I shall give you my feelings.
 

Then I shall give you everything of me.

Copyright© All Rights Reserved dadesire.blogspot.com