HELLO, WELCOME TO MY BLOG!
Image by Cool Text: Free Logos and Buttons - Create An Image Just Like This

Selasa, 29 November 2016

Lýpi~

Beri tahu Aku angin malam
Bagaimana Aku harus bernafas sekarang?
Dari ragaku tengah terpisah dengan rasa
Memaksa bahagia, pura-pura tak apa
Sebenarnya Aku masih hancur,
Berantakan berbekas luka
Sedalam-dalam makna takut,
Ingin pulang...

Semakin Aku berusaha membuangnya
Pikirku semakin goyah, merajuk...
Air mata tak bosan datang ketika Dia melintas
Rasa sakit tanpa darah merenggut nafas,
Seketika aku menghela, mengeluh pasrah
Bersembunyi mencari celah
Agar cinta tak menemukan Aku
Lagi...

Waktu tengah bermain atau mempermainkan
Aku akan berpura-pura mengelabui waktu
Bersenang-senang dengan rasa sakit
Hingga Aku lupa,
Bagaimana Aku akan menghadapi cinta
Atau
Bagaimana cinta kan memaksaku
Untuk tak lari lagi
Dan mengunci hati...

Minggu, 27 November 2016

Sekar Layu

Sekar layu, tak bersinar, redup
Mekarlah di malam-malam rindu
Sebarkan wangi diteriakan luka
Hingga Kau tumbuh duri
sebagai tameng kasihmu

 Daunmu jatuh, risaulah, meronta
Cabangmu patah bersama air mata
Warnamu memudar, pucat kehilangan
Gugurmu bercerita kisah
Pengkhianat yang masih kau kasihi

Sekar berduri, tumbuhlah, tak ingin kasih
Kelopakmu mekar 'kan membunuh rasa
Wangimu 'kan meneriakkan cinta berdarah
Durimu 'kan melukai jiwa yang datang
Berjanjilah, hingga menjadi sekar nan gagah

Kamis, 24 November 2016

Ternyata Pelarian...

Orang yang jatuh cinta tidak pernah salah kan?
Orang yang jatuh cinta berhak membuang seseorang yang dulu sebagai tempat bermainnya, bukan?
Orang yang jatuh cinta berhak menyakiti seseorang yang sedang menjadikannya nafasnya, bukan?
Ya karena orang yang jatuh cinta melupakan dunia...
Dunia baru baginya, Kau duniaku...

Mengekspos rasa? Tidak... Percayalah aku hanya ingin bercerita. Hatiku lelah, meronta-ronta. Aku menguntai kata dalam sajak bak pujangga. Percayalah syair ini berpadu dalam air mata dan rasa yang sesegera mungkin ingin aku buang...
Ingin...
Bukan, rasa yang harus aku buang.

Aku menemukannya, aku kira kami sama-sama menemukan. Aku hanya pelarian masa lalunya yang tidak bisa ia cinta, hingga sekarang ia pergi, Lagi... Menjauh mungkin hal yang tepat untuk hatiku. Membuang semua memori dengannya, tentangnya, bahkan keluarganya, Aku harus pergi. Bodoh, hati ini sakit lagi! Hal yang sama, yah ku rasa Aku harus menikmatinya...

Aku tak melihatnya saat itu, hingga Aku tau, Aku rasa hilang jika Dia tak hadir. Aku melukis, tepatnya mencoret wajahnya, Ah Aku jatuh cinta, Lagi, Ku rasa... Dan hatiku patah, karena Dia telah menyatakan cintanya pada gadis lain.
Tapi...
Rasa itu hilang di hari ketiga, Namun Dia kembali, Lagi...
"14 Desember 2016"
Untuk kedua kalinya Aku percaya tentang Cinta Sejati. Aku ingat bagaimana Dia bisa sampai ke rumahku, hari ketiga kita bersama. Boneka hello kitty itu akan menjadi saksi kebohongannya, bahwa aku pelariannya. Dia membuat aku percaya akan kesetiannya.

Seseorang yang pernah terluka,
tidak akan pergi
Karena tahu lelahnya mencari

Dia pernah bertanya tentang alasanku, Mengapa aku jatuh cinta, bisa jatuh cinta padanya.

Pikiran nakalmu
Matamu
Hidung besarmu
Bibir tebalmu
Keegoisanmu
Kemarahanmu
Semua tentangmu

Hanya saja itu tidak cukup menghentikannya, agar dia menjadikanku cintanya, bukan pelariannya. Sungguh sandiwara yang indah...

Jangan pikir aku tidak pernah terluka untuk alasannya. Dia meninggalkan Aku berbicara tentang dosa, tetapi mencintai wanita lain. Munafik...
Apa bedanya ikatan ini dengan ikatannya dengan wanita itu. Dosa tetaplah dosa...
Tentu berbeda bukan, wanita itu bukan pelariannya... Tapi seseorang yang Dia cari...

Aku terluka, mengutuknya...
Sampai bahagiaku...
Untuk orang yang jatuh cinta hingga harus menghancurkan hatiku...
Semoga langkahnya tak pernah bahagia...

Kamis, 03 November 2016

Palsu...

Rasa ini resah,
Masihkah lima huruf membentang, cinta...
Tidak, Oh bukan main sakitnya
Apa yang dimengerti dari Aku,
untuk sebuah rasa, Fana...

Hati ini tak mencari tujuan
Langkah, berjalan saja, merobek asa
Cintaku membabi buta, oh ya?
Atau nafsuku membawa bencana?
Hati yang malang...

Dua, takdir ini tak merestui cinta
Dari seorang Pria, hingga luka, lagi...
Mereka hanya berlari dan lelah
Lalu pergi pulang yang disebut "rumah"
Aku? Hanya taman bermain, bersenang-senang

Ketika bosan...

Tertawa sajalah, hingga lupa
Hingga mereka tak tau, hancur...
Saat sendiri, meratapi bayangan cermin
Tersenyumlah, namun terseduh-seduh
Bayangan malang tengah berjuang
Lagi...
Copyright© All Rights Reserved dadesire.blogspot.com